Birokrasi dan Politik Kekerabatan Pada Pemilu Legislatif 2024 Di Kabupaten Bangka Selatan
DOI:
https://doi.org/10.37296/esci.v5i1.186Kata Kunci:
Politik Kekerabatan, Mobilisasi Sumber daya, BirokrasiAbstrak
Politik dan birokrasi merupakan hubungan tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Pada pemilu 2024 khusunya pada pemilihan legislatif birokrasi terjalin dalam hubungan politik kekerabatan. Birokrasi dan politik kekerabatan merujuk pada praktik dimana kandidat atau partai politik menggunakan hubungan keluarga dan kekuasaan yang dimiliki dalam birokrasi untuk memperoleh dukungan dan upaya memenangkan pemilu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi terkait bentuk pemanfaatan adanya politik kekerabatan berbasis sumberdaya birokrasi pada pemilihan legislatif di Kabupaten Bangka Selatan. Teori yang digunakan penelitian ini adalah teori kekerabatan oleh Schneider (1968) dan teori mobilisasi sumberdaya oleh Oberschall (1973). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana sumber data primer didapatkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan pustaka yang dapat mendukung informasi primer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pemanfaatan dari politik kekerabatan berbasis sumber daya birokrasi ini memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan pilihan dan dukungan politik seseorang. Hal tersebut terlihat dari dukungan keluarga yang diberikan melalui mobilisasi sumberdaya. Faktor determinan kemunculan dan keberhasilan dari teori mobilisasi sumber daya ini terdiri dari lima hal diantaranya gerakan organisasi sosial, pemimpin dan kepemimpinan, sumber daya dan mobilisasi sumber daya yang diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu sumber daya moral, sumber daya budaya, sumber daya sosial-organisasi, sumber daya manusia, dan sumber daya material, kemudian jaringan dan partisipasi, serta peluang dan kapasitas masyarakat. Upaya untuk memberikan dukungan suara kepada keluarganya, aktor birokrasi dibatasi oleh peraturan dan jabatan publik sehingga mobilisasi tidak dilakukan secara maksimal.
Referensi
Abra, E. H. (2019). Pemilu Serentak Di Indonesia (Antara Original Intent Dan Implementasi). Jurnal Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau, 1(1), 34–49.
Aspinall, E. (2016). Understanding Family Politics: Successes And Failures Of Political Dynasties In Regional Indonesia. South East Asia Research. 1-16
Endah, K., & Vestikowati, E. (2021). Birokrasi Pemerintahan Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Jurnal Moderat, 7(3), 648.
Faisol, (2018). Peran Kekerabatan Dalam Pemenangan Pemilihan Kepala Desa Bungurasih Tahun 2016. Skripsi UIN Sunan Ampel.
Firnas, M.A (2011). Evaluasi Reformasi Birokrasi: Masalah Politisi Birokrasi Dalam Politik Indonesia. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS, Vol. 5, No. 2.
Haedianti, (2018). Dampak Politisi Birokrasi Pasca Pemilihan Kepala Daerah Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu. New England Journal of Medicine, 372(2), 2499–2508. Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Hidayat, N & Fatah, A (2023). Relasi Kuasa Etnis Melayu dan Tionghoa Pada Pilkada Kabupaten Bangka Barat 2020. Nahkoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 22 No. 2, 151-164.
Jumrah, (2018). Politik Dinasti Dan Monopoli Kekuasaan (Studi Terhadap Berkuasanya Bangsawan Bima Di Pemerintahan). Skripsi UIN Alaudin Makassar.
Raissoevel, N. F. (2022). Pengaruh Politik Dinasti Terhadap Pemenuhan Hak Politik Warga Negara (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kota Surakarta Tahun 2020). Skripsi UIN Syarif Hidayatullah.
Rayadi, R.M & M, E. (2014). Politisasi Birokrasi Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Studi Mobilisasi Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Daerah Kabupaten Siak Tahun 2011)”. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau, 1–14.
Rukajat, (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach). Yogyakarta. CV Budi Utama.
Rusfiana, Y., & Supriatna, C. (2021). Memahami Birokrasi Pemerintahan Dan Perkembangan. Bandung. Alfabeta, 148.
Setiawan, I (2014). Rekontruksi Birokrasi Pemerintahan Daerah. Indonesia. Irfan Setiawan.
Siswandi, D. (2020). Peran Jaringan Kekerabatan Dalam Praktik Politik Lokal di Desa Banyulegi. Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sukmana, O. (2016). Konsep Dan Teori Gerakan Sosial. Malang. Intrans Publishing.
Suryanjari, E. (2009). Catatan Kritis terhadap Politisasi Birokrasi dalam Pemilu. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS, 3(1), 55–63.
Yunus. (2017). Politisasi Birokrasipascapemilihan Kepala Daerah(Pilkada)(Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu Utara). Skripsi, 1–89.